Norma internasional dan standar kehidupan modern mengharuskan orang untuk saling menghormati, dalam hal budaya, bahasa, agama, bangsa, dan semua perbedaan lainnya.
Sayangnya, masih banyak yang belum memiliki rasa toleransi, maka dari itu bagi Anda yang belum mengetahui pengertian toleransi, silahkan simak hingga tuntas pembahasan dari Cryptowi berikut ini.
Pengertian Toleransi Secara Umum
Kata toleransi berasal dari bahasa latin “Tolerantia”, yang berarti keringanan, kelonggaran, dan kelembutan hati, yang mengacu pada penerimaan bersyarat atau tidak bersyarat mengenai keyakinan, tindakan, atau praktik yang dianggap salah tapi masih dapat diterima, sehingga tidak perlu dilarang atau dibatasi.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris, kata toleransi berasal dari “Tolerance”, yang dalam Bahasa Indonesia bermakna menghormati, membiarkan, dan mengakui.
Secara umum, istilah toleransi mengacu pada sikap keterbukaan dan menghormati perbedaan yang ada di antara orang-orang.
Arti toleransi ini dapat dijelaskan dalam dua arah. Pertama, saat Anda mempertimbangkan untuk menerima orang atau sekelompok orang apa adanya.
Kedua, saat Anda memperlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.
Simak juga: Macam-Macam Norma Dan Pengertian
Pengertian Toleransi Menurut Para Ulama
Definisi lain dari istilah toleransi menurut beberapa ahli, para ulama, dan sumber lain adalah sebagai berikut:
1. Menurut sebagian besar kamus modern
Toleransi adalah sikap adil, objektif, dan permisif terhadap orang-orang yang memiliki pendapat, keyakinan, asal-usul ras atau etnis yang tidak sama.
2. Nazia Asad
Toleransi adalah berpikir dari hati, sambil mengesampingkan semua prasangka, bias, kebencian, diskriminasi, rasisme, dan intoleransi, kemudian bersikap sama dengan rasa hormat kepada semua makhluk hidup.
3. Abhijit Bhattacharya
Toleransi adalah sikap (perilaku) teoritis dan praktis yang melibatkan penghormatan (bukan penerimaan) terhadap keyakinan, pendapat, tradisi, adat istiadat, agama, politik, etika, seni, sastra, dan sebagainya dari orang lain.
4. Shibani Dash
Toleransi adalah sejenis kesabaran untuk mengatasi situasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
5. J.S Poerwadarminta
Toleransi adalah kemampuan atau kemauan Anda untuk mentolerir sesuatu, khususnya dalam hal pendapat dan perilaku yang belum tentu sesuai dengan diri Anda.
6. Dewan Ensiklopedi Indonesia
Pengertian toleransi dalam aspek politik dan sosial adalah sikap membiarkan orang atau sekelompok orang untuk mempunyai pendapat atau keyakinan yang berbeda, yang juga merupakan bentuk menghormati hak asasi setiap manusia.
7. Michael Wazler (1997)
Toleransi dapat diartikan sebagai sikap menahan diri dalam ruang individu dan publik dengan tujuan membangun kedamaian di antara berbagai perbedaan identitas, latar belakang sejarah, dan kebudayaan.
8. Djohan Effendi
Toleransi adalah sikap menghargai gaya hidup orang lain yang berbeda dari gaya hidup Anda. Dengan kata lain, sikap ini memahami adanya kemajemukan.
9. Friedrich Heiler
Toleransi berarti sabar, memahami, dan menerima segala sesuatu yang berbeda.
10. Max Isaac Dimont
Toleransi merupakan sikap saling menghargai pendapat/tindakan/perbedaan orang lain.
Pengertian Toleransi Dalam Islam
Islam adalah agama yang memberi pelajaran tentang perdamaian, cinta kasih, persaudaraan, dan hak kepada orang lain.
Karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk memperlakukan orang dari segala warna kulit, agama, dan ras dengan cara yang sama (toleransi). Islam mengajarkan toleransi di semua tingkatan, mulai dari individu, kelompok, hingga negara.
Dalam Bahasa Arab, kata toleransi berasal dari kata “Tasamuh”, yang memiliki arti saling memudahkan atau saling mengizinkan.
Makna leksikal toleransi menurut Syed Ahmad Dehlvi adalah menanggung rasa sakit atau kesulitan dengan kesabaran.
Simak juga: Organisasi: Pengertian, Tujuan, Struktur, Unsur, Jenis
Macam Macam Toleransi
Berdasarkan ruang lingkupnya, toleransi dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini:
1. Toleransi Pemikiran
Toleransi pemikiran adalah sikap Anda dalam menerima gagasan/pendapat yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan yang Anda anut.
Toleransi jenis ini bisa tercipta karena Anda memiliki pemahaman yang bagus bahwa setiap orang memiliki pemikiran yang tidak sama.
Sedangkan faktor eksternal yang bisa membuat seseorang memiliki toleransi pemikiran adalah pembelajaran dari keluarga, studi akademis, pengalaman sosial, atau pembelajaran yang diperoleh dari lingkungan kerja dan tempat tinggal.
2. Toleransi Rasial
Toleransi rasial erat kaitannya dengan perbedaan etnis atau ras. Contoh paling populer adalah orang kulit putih dan hitam.
Definisi dari toleransi rasial adalah sikap saling menerima dan menghargai orang-orang dari latar belakang ras yang berbeda.
3. Toleransi Beragama
Toleransi beragama adalah sikap seseorang yang membiarkan orang lain berfikir atau mengamalkan agama dan kepercayaan lain yang tidak sama dengan agamanya.
Pengertian lainnya adalah mengizinkan orang untuk beribadah sesuai dengan agama yang di anut.
4. Toleransi Sosial
Toleransi sosial adalah menerima perbedaan sikap, perilaku, jabatan, dan kelas sosial setiap orang.
Dengan kata lain, Anda tidak boleh melihat orang berdasarkan senior dan junior atau siapa yang lebih kaya dan sederhana.
Contoh Toleransi Beragama
Berikut beberapa contoh toleransi beragama dalam hidup bermasyarakat:
✓ Sikap saling menghormati antar umat beragama
✓ Tidak mengejek kitab suci atau kebiasaan agama lain
✓ Tetap hidup rukun dengan teman, keluarga, atau tetangga yang beda agama
✓ Tidak merusak tempat ibadah atau properti agama lain
✓ Tidak sok tau dan ikut campur dengan agama orang lain
✓ Tidak membuat gaduh atau gangguan saat pemeluk agama lain sedang beribadah
✓ Tidak menjelek-jelekkan keyakinan/agama orang lain
✓ Tetap tolong menolong dan gotong royong dengan penganut agama lain
Simak juga: [Lengkap] Pengertian Metode: Para Ahli, Penelitian, Bahasa
Singkatnya, pengertian toleransi adalah menerima perbedaan cara hidup orang lain. Berdasarkan pengertian ini, dapat dikatakan juga bahwa toleransi adalah akar dari perdamaian dunia. Tanpa toleransi, mungkin dunia akan terus berperang hanya karena sebab paling sederhana.
