Zaman Paleolitikum

Pernahkah Anda mendengar zaman batu? Disebut demikian karena manusia yang hidup pada zaman ini hanya menggunakan batu untuk dijadikan berbagai alat, seperti memotong, memahat, berburu, dan sebagainya.

Ada banyak temuan yang menjadi bukti bahwa zaman ini memang pernah ada pada jutaan tahun silam, dan salah satu periode pada zaman ini adalah zaman paleolitikum.

Supaya bisa lebih paham, silahkan simak ulasan lengkap dari Cryptowi berikut ini.

Pengertian Zaman Paleolitikum

Pengertian-Zaman-Paleolitikum


Paleolitikum adalah zaman yang diperkirakan ada sekitar 2,3 hingga 3 juta tahun yang lalu.

Manusia pada zaman itu disebut dengan manusia purba, yang hidup di goa atau gubuk secara sederhana dan menggunakan peralatan dasar dari batu serta tulang untuk mencari makan dan menjalani kehidupan.


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Megalitikum


Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Kebudayaan-Zaman-Paleolitikum


Sejumlah kebudayaan yang berkembang pada masa Paleolitikum adalah:

✓  Alat bantu kehidupan berupa batu, kayu, dan tulang

✓  Memasak dan menghangatkan makanan dengan api

✓  Membuat dan menggunakan rakit

✓  Memecah batu dengan teknik prepared-core

✓  Menemukan alat bernama harpun untuk mencari ikan


Peninggalan Zaman Paleolitikum

Peninggalan-Zaman-Paleolitikum


Inilah beberapa peninggalan yang menjadi bukti bahwa periode paleolitikum bukan sekedar cerita:

1. Perkakas Batu Primitif

Perkakas batu primitif ditemukan pada tahun 2015 oleh beberapa peneliti yang menggali dasar sungai kering di dekat Danau Turkana Kenya.

Perkakas ini ditemukan dalam keadaan tertanam di bebatuan, dan berdasarkan ciri-ciri fisiknya, benda ini diperkirakan berasal dari 3 juta tahun yang lalu.

2. Sisa-Sia Rumah Kuno

Sekelompok ilmuwan Rusia menemukan sebuah rumah mirip tenda dengan kerangka yang terbuat dari tulang Mammoth di Siberia. Gading besar menopang atap, sedangkan tengkorak dan tulang paha membentuk dinding.

Sekelompok peneliti menemukan sisa-sisa rumah kemah manusia paleolitikum di tepi danau Prancis selatan. Sebuah perapian di luar berfungsi sebagai dapur, sementara perapian yang lebih kecil di dalam berfungsi untuk menghangatkan badan.

Peneliti lain menemukan rumah panjang dan sempit di Terra Amata, yang ciri-cirinya mirip dengan rumah manusia paleolitikum.

Fondasinya terbuat dari batu berbentuk cincin, batu ambang datar sebagai pintu di kedua ujungnya, ada tiang vertikal di bagian tengah rumah, dan bagian atap serta dinding terbuat dari batang, ranting, dan lapisan jerami.

3. Patung-Patung Venus

Patung-patung Venus adalah istilah umum untuk sejumlah patung wanita prasejarah yang ditemukan di Eropa, Asia, dan Siberia, yang berasal dari zaman Paleolitik Muda.

Ukuran patung-patung ini cukup kecil, sekitar 4 – 25 cm. Bahannya adalah batu uap, batu kapur, tulang, atau gading.

Diberi nama patung-patung Venus karena mengacu pada Dewi Kecantikan Romawi yang mewakili cita-cita kecantikan pada masa itu. Ada juga yang meyakininya sebagai simbol kesuburan. Namun hingga kini, makna sebenarnya dari sosok Venus masih tetap tidak jelas.

Beberapa di antaranya ditemukan pada tahun 1999 di tepi Sungai Draa (tepat di selatan Desa Maroko Tan- Tan). Ada juga Venus yang ditemukan di Berekhat Ram di Dataran Tinggi Golan pada tahun 1981.

4. Topeng la Roche-Cotard

Dikenal juga sebagai Proto Figurine Mousterian, Topeng la Roche-Cotard adalah artefak dari periode Paleolitikum yang ditemukan di pintu masuk gua La Roche-Cotard, yang terletak di tepi Sungai Loire, Perancis.

Topeng ini dibuat dari batu api dan tulang. Beberapa arkeolog meyakini bahwa bagian batu mewakili wajah dan tulang menggambarkan mata.

5. Billing Leben

Billing Leben adalah situs sisa-sisa manusia Paleolitik awal yang ditemukan di Thuringia, Jerman.

Daerah ini juga merupakan tempat ditemukannya banyak peralatan dari batu dan tulang, seperti cangkul kuno, pengeruk, dan alat pahat.

6. Batu Berukir

Penemuan batu berukir di Gua Blombos Afrika Selatan telah membuat beberapa arkeolog percaya bahwa Homo sapiens awal mampu melakukan abstraksi dan menghasilkan seni simbolik.

Meskipun lebih sederhana daripada lukisan gua prasejarah yang ditemukan di Eropa, beberapa ahli percaya bahwa batu pahatan ini mewakili karya seni paling awal yang berasal dari masa Paleolitikum.

7. Lukisan Gua

Contoh lukisan gua yang paling spektakuler ada di Prancis Selatan dan Spanyol Utara. Saat ditemukan pada tahun 1940, gua ini berisi hampir dua ribu sosok, yang dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, yaitu hewan, figur manusia, dan abstrak.

Hewan yang digambarkan adalah herbivora dan predator, seperti kuda, rusa jantan, bison, singa, beruang, burung, singa gua, macan kumbang, beruang, dan hyena gua.

Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum

Ciri-Ciri-Zaman-Paleolitikum


Periode Paleolitik dicirikan oleh:

✓  Banyak menggunakan perkakas batu, meskipun ada juga perkakas kayu dan tulang.

✓  Hidup dalam kelompok kecil, agar lebih mudah bergerak mencari makanan.

✓  Berburu hewan liar untuk diambil dagingnya dan mengumpulkan makanan dari hutan.

✓  Memilih lokasi tempat tinggal yang aman dari predator, musuh, dan terlindung dari cuaca buruk, seperti di dekat sungai, danau, dan puncak bukit rendah. Namun, karena air di sekitar lokasi mengikis dan mengubah lanskap alam secara drastis, banyak dari tempat tinggal orang-orang ini yang hancur sehingga mereka harus berpindah-pindah tempat.

✓  Membangun gubuk kayu semi permanen sebagai tempat tinggal. Jenis rumah lainnya adalah berbentuk, seperti tenda-tenda kemah di dalam gua, rumah dari kayu, jerami, batu, dan bangunan dari tulang.

✓  Sering menggunakan bagian belakang gua sebagai tempat menyimpan sampah dan pintu alternatif.


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Neolitikum Lengkap Dan Mudah Dipahami


Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Hasil-Kebudayaan-Zaman-Paleolitikum


Berikut ini adalah beberapa alat yang menjadi hasil kebudayaan masa Paleolitikum:

1. Kapak Genggam

Disebut kapak genggam karena alat kuno ini mirip dengan kapak tapi tidak memiliki pegangan (tangkai).

Manusia Paleolitikum menggunakan kapak ini untuk memotong buah/makanan, menggali umbi, dan menguliti binatang.

2. Kapak Perimbas

Fungsi kapak ini adalah untuk memahat tulang, merimbas kayu, dan sebagai senjata. Saat ini, alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Sukabumi, Gombong, Gua Choukoutien, dan Lahat (Sumatera Selatan).

3. Peralatan dari Tanduk Rusa dan Tulang Binatang

Alat-alat ini memiliki bentuk yang mirip dengan belati (penusuk) dan ujung tombak bergerigi.

Fungsinya adalah untuk mengambil makanan dari dalam tanah (umbi-umbian) dan menangkap ikan di sungai.

4. Flakes

Flakes adalah alat kecil yang biasa digunakan untuk mengupas makanan, menangkap ikan, berburu, dan mengumpulkan buah. Bahan flakes adalah batu Chalcedon.

Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum

Manusia-Pendukung-Zaman-Paleolitikum


Berdasarkan temuan fosil yang ada, jenis tiga manusia purba yang hidup pada masa Paleolitikum, yaitu:

✓  Pithecanthropus (manusia yang jalannya tegak alias dengan dua kaki). Diperkirakan tinggi badannya sekitar 165-180 cm. Fosil ini ditemukan di sejumlah lokasi berbeda, mulai dari Asia hingga Eropa barat dan tengah.

✓  Homo (cikal bakal manusia modern yang hidup di Bumi saat ini). Beberapa jenis Homo yang pernah ditemukan di Indonesia dan mendukung periode Paleolitikum adalah Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan Homo Sapiens.

✓  Meganthropus (jenis manusia paling tua pada masa Paleolitikum). Salah satu karakteristiknya adalah memiliki rahang dan gigi yang lebih besar dari manusia saat ini.

Keadaan Alam Zaman Paleolitikum

Keadaan-Alam-Zaman-Paleolitikum


Data arkeologi dan genetik menunjukkan bahwa kondisi pada Zaman Paleolitik mengalami serangkaian periode glasial dan interglasial (berubah secara drastis).

Misalnya, hari ini lebih hangat dan besok lebih dingin. Perubahan suhu yang tiba-tiba ini menyebabkan migrasi dan perubahan lingkungan.

Karena itu, manusia zaman paleolitik harus berpindah tempat sepanjang waktu.


Simak juga: [Sejarah] Zaman Mesolitikum: Pengertian, Ciri, Peninggalan


Karena kurangnya catatan tertulis dari zaman paleolitikum, sejumlah situs kuno yang ditemukan pada zaman itu masih diperdebatkan. Informasi yang didapat mengenai zaman tersebut, mulai dari budaya hingga cara hidup, hampir semuanya berasal dari arkeologi dan etnografi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top